Minggu, 24 November 2013

s

Secara harfiah Backpacker berasal dari kata Backpack yang berarti ransel (tas) punggung, sedangkan Backpacker adalah orang yang melakukan perjalanan menggunakan ransel punggung.Ransel punggung mereka hanya berisikan perlengkapan sederhana seperti pakaian, tempat makan, sleeping bag, dan sebagainya yang berguna dalam mengiringi perjalanan para Backpacker kemana pun pergi. It’s so simple, tinggal gendong lalu ransel punggung tersebut menjadi teman yang setia mengikuti para Backpacker bertualang. Backpacker sering juga disebut dengan turis sandal japit, karena kebanyakan dari mereka selalu menggunakan sandal japit dalam perjalanannya, juga dikarenakan para Backpacker identik dengan turis “kere” alias mereka yang suka melakukan travelling dengan budget yang minim. Kadang para Backpacker selalu tidur di mana saja menggunakan sleeping bag yang selalu mereka bawa dengan catatan tempat tersebut aman, semisal di bandara. Walaupun begitu, para Backpacker bukanlah orang yang benar-benar “kere” dalam artian yang sebenarnya. Mereka dapat bepergian dengan menggunakan pesawat dan terkadang mereka harus mencarter transportasi lokal yang harganya tidak murah untuk dapat mengunjungi destinasi yang sulit dijangkau. Sah-sah saja mereka disebut dengan turis “kere”, namun menurut saya kata yang tepat untuk menggambarkan para Backpacker adalah orang-orang (turis) yang senang dengan petualangan dan tantangan. Para Backpacker mengatur rencana perjalanannya sendiri, pergi ke suatu tempat yang menarik, jarang dikunjungi orang banyak, sulit dijangkau dan terkadang tidak mungkin didapatkan apabila menggunakan jasa paket wisata. Namun terkadang mendadak mereka mengubah rencana perjalanannya sendiri dikarenakan rencana yang telah mereka buat tidak sesuai dengan yang diharapkan, atau menemukan destinasi yang lebih menarik yang sebelumnya tidak mereka rencanakan. Agak ribet juga memang dibanding berwisata dengan menggunakan jasa travel. Namun itulah seni dari menjadi seorang Backpacker. Jadi, tidak ada salahnya Anda mencoba ber-travelling dengan menggunakan ransel punggung yang nyaman dibawa kemana saja sebagai tempat perlengkapan travelling Anda, yakni menjadi seorang Backpacker Secara detail seorang smart traveller harus berprinsip 5 S ini : Smart Budgeting Smart Adapting Smart Socializing Smart Trip Planning Smart Documenting

1. Smart Budgeting Sudah semestinya seorang backpacker menginginkan sebuah perjalanan semurah mungkin, bahkan kalau bisa GRATIS!! meskipun begitu menginginkan yang termurah bukan berarti pelit. Ingat ber-backpacking berarti kita ingin mencari sesuatu yang menarik di perjalanan. Jangan sampai gara – gara terlalu ngirit (baca : pelit) kamu melewatkan sesuatu yang menarik, yang mungkin hanya bisa ditemui sekali seumur hidup. Oleh – oleh juga menjadi suatu tantangan bagi seorang backpacker, terlebih lagi untuk negara seperti indonesia ini. Karena begitu itinerary jalan – jalan mu diketahui entah keluarga atau atau teman, pasti akan datang ribuan request yang bilang “minta oleh – oleh dong”. Travelling dengan konsep backpacker bukan berarti kita harus pelit lah, walau pun memang kita bermaksud ngirit, berbackpacking bukan berarti wisata shopping.

2. Smart Adapting Seorang backpacker sebenarnya lebih mendekati sebagai seorang petualang, dimana kemampuan adaptasi yang tinggi diperlukan untuk menjadi seorang backpacker. Kamu tidak akan tahu apa yang terjadi di perjalanan, entah ketinggalan pesawat, tidak dapet penginapan, cuaca extrem atau apapun lah, yang tidak ada di dalam itinerary-mu. Bersiap setiap saat wajib hukumnya bagi seorang backpacker, dan bergerak cepat mengatasi masalah yang terjadi diperjalanan menjadi pembelajaran yang tidak akan didapatkan di bangku sekolah.

3. Smart Socializing Ketika dihadapkan untuk ber-backpacking seorang diri atau solo backpacking kemampuan smart socializing ini menjadi skill wajib seorang backpacker. Mencari teman di perjalanan sekedar untuk melepas kebosanan di perjalanan atau bahkan mungkin untuk mendapatkan informasi tujuan. Memang tidak semua traveller mempunyai skill sosialisasi yang sama, tapi paling tidak mau berubah dan belajar bersosialisasi, saya sendiri masih perlu banya belajar untuk yang satu ini.

4. Smart Trip Planning Perencanaan trip yang matang, juga menjadi salah satu dasar keberhasilan dari suatu perjalanan dengan konsep backpacking. Kalaupun sudah mentok anda bisa bertanya di forum – forum pejalan yang sekarang sudah bertebaran di internet atau tanya sama abang MelalakSeru.

5. Smart Documenting Sampai saat ini alat untuk membaca pikiran dan hati manusia belum ditemukan, jadi dokumentasikan lah setiap perjalanan backpacking-mu. Selain menulis, fotografi juga bisa menjadi alternatif untuk mendokumentasikan perjalanan. Tidak perlu kamera mahal atau DSLR bahkan kamera hp pun boleh digunakan. Atau jika merasa mempunyai skill untuk membuat video dokumenter a journey of a thousand miles begins with a single step-Confucius
Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!